Bolaang Mongondow — Gelombang kekecewaan masyarakat adat Desa Toruakat terhadap DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kian membara. Setelah berulang kali menyuarakan aspirasi tanpa kejelasan, kini mereka melayangkan ultimatum keras: siap turun ke jalan dengan massa besar, bahkan menduduki kantor DPRD.
“Atas nama masyarakat Desa Toruakat, kami tegaskan, jika dalam waktu dekat tidak ada kepastian, maka kami akan turun ke jalan. Kami siap mengerahkan massa yang lebih besar untuk menduduki kantor dewan, yang diisi oleh anggota DPRD yang sama sekali tidak merepresentasikan rakyat,” tegas salah satu perwakilan masyarakat adat.
Warga juga mengungkap informasi terbaru bahwa rekomendasi terkait tuntutan mereka sebenarnya sudah ada. Namun, masih ada salah satu pimpinan DPRD yang diduga dengan sengaja menahan tanda tangan agar rekomendasi tidak bisa dikeluarkan.
“Kami sudah tahu siapa oknum dewan itu. Dia sengaja menghalangi proses rekomendasi. Kami tegaskan, masyarakat sudah menandai oknum tersebut. Jangan sampai kelak ia berhadapan langsung dengan kemarahan rakyat,” kata perwakilan warga dengan nada keras.
Tak berhenti di situ, masyarakat Toruakat juga sepakat akan mendatangi langsung rumah sejumlah anggota DPRD yang dianggap abai. “Kami ingin melihat siapa yang berani menghadapi aksi kami. Selama ini mereka hanya diam, menutup mata, seolah tuli terhadap jeritan rakyat,” tandasnya.
Bagi masyarakat adat, rencana aksi ini bukanlah gertakan. Mereka menilai DPRD lebih mementingkan kepentingan kelompok tertentu ketimbang aspirasi rakyat. Karena itu, perjuangan mereka ditegaskan akan terus berlanjut hingga ada sikap nyata dan keberpihakan dari lembaga legislatif maupun pemerintah daerah.
(Tim9)*