Premanisme Dan Permainan Kotor di SPBU Parungi! Wartawan Diintimidasi, Penimbun BBM Melenggang Bebas, Polisi Diminta Bertindak Tegas!

Berita, Daerah378 Dilihat

Gorontalo – pelopormedia.id. Aroma busuk praktik kotor di SPBU Desa Parungi, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo, semakin menusuk. Di balik deru mesin dan antrean panjang kendaraan, terselip skandal penimbunan BBM bersubsidi yang diduga dijalankan secara terang-terangan—bahkan disertai aroma premanisme yang menantang hukum.

Informasi dari warga setempat menyebutkan bahwa pengisian BBM jenis Pertalite terhadap kendaraan tak layak jalan serta tangki modifikasi sudah menjadi rahasia umum. Dugaan kuat, praktik itu dibiarkan karena adanya “upeti” atau premi ilegal yang mengalir ke tangan operator tertentu.

Puncak kejadian terjadi Selasa (28/10/2025) malam, sekitar pukul 20.30 WITA, ketika seorang jurnalis media nasional yang sedang meliput di wilayah itu menjadi korban intimidasi. Usai menunggu antrean panjang, operator bernama Marten justru mengalihkan selang dispenser ke kendaraan lain yang diduga digunakan untuk menimbun BBM subsidi.

Ketika jurnalis tersebut menegur dan merekam kejadian, Marten justru terkesan santai, seolah kebal aturan. Namun suasana berubah panas saat muncul sosok pria bernama Roy, yang oleh warga dikenal sebagai preman kampung penguasa area SPBU. Dengan nada menantang, Roy melontarkan ancaman kepada jurnalis:

“Kenapa di video? Mo dikirim ke Jakarta?” ucapnya dengan nada remeh, menebar tantangan di tengah kerumunan.

Tak hanya itu, seorang operator lain di bagian pengisian solar justru memperkeruh situasi dengan memprovokasi warga yang sedang antre.

“Jang tako ngoni, lawan dia! Bilang saja ngoni mancari!” teriaknya sambil menunjuk ke arah jurnalis.

Begitu sadar aksinya terlihat jurnalis, operator tersebut kabur ke toilet, meninggalkan situasi ricuh yang memperlihatkan betapa premanisme dan arogansi sudah bercokol kuat di SPBU Parungi.

Kehadiran anggota Polsek Boliyohuto di lokasi sempat menenangkan keadaan, namun para pelaku yang diduga penimbun BBM justru tetap santai, bahkan terkesan kebal hukum. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang sebenarnya “mengamankan” bisnis kotor di balik dispenser SPBU itu.

Pengawas SPBU Parungi, Ridwan Dj. Kinga, ketika dikonfirmasi, mengaku akan memperketat pengawasan dan menegakkan aturan.

“Kami akan melakukan pengisian sesuai SOP. Kendaraan yang tangkinya sudah diubah tidak akan kami layani,” tegasnya.

Namun publik menilai, janji semacam ini sudah terlalu sering terdengar, sementara praktik kotor tetap berjalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *